Skip to main content

I can cook!


CARROT CAKE

Pernah baca satu artikel dimana pengarang (makanya mungkin dia ngarang waktu ngomong) mengatakan: ïf you can read, then you can cook".  Terjemahan bebas suka-suka adalah: setiap orang yang bisa baca pasti bisa masak.  Hmmm.

Sejak kecil selalu liat Mama masak di dapur tanpa keinginan untuk tanya bumbu ini apa, bumbu masak itu apa.  Sampai pada satu saat dihadapkan dengan harus ngasih makan orang "baru"(baca: suami) dan tidak mungkin mengharapkan kedatangan kiriman makanan dari mertua atau terus-terusan makan di restoran.  Tho, saya bisa baca, maka pasti saya bisa masak👌.


Setelah hampir delapan tahun menikah, dengan bangga saya bisa bilang kalau saya bisa baca dan BISA masak.  Ha..ha.

Bahkan kemudian jatuh cinta dan menganggap kegiatan "panas" ini, karena berdekatan dengan kompor gas dan alat listrik, bisa menenangkan.  Satu ketika seorang tetangga memuji saya yang menyediakan masakan sendiri ketika ada acara kumpul-kumpul di rumah:..."duh, rajin banget bu" dan seraya tersenyum dengan kaki senut-senut karena seharian berkutat di dapur, saya menjawabnya: "menenangkan, bu." Maksudnya adalah, bagi saya masak itu menenangkan.  Karena sebisa mungkin semua dilakukan sendiri, dari: membaca resep, menakar bumbu, menimbang bahan dan membereskan semua setelah selesai.  Ini adalah masa untuk berkontemplasi; berkomunikasi dengan diri sendiri.

 Koleksi buku masak saya bertambah tiap waktu.  Mau resep lokal, nasional dan internasional sudah hampir membuat "muntah" lembari buku yang berdiri sombong di ruang kerja mini di rumah.  He...he...bahkan koleksi buku masak juga ada di bawah lemari TV, meja sudut di kamar tidur dan...di mobil.  Kesannya berlebihan ya, tapi sebenarnya karena setelah baca di ruang-ruang tersebut, buku-buku itu males dimasukkan kembali ke lemari.  Dari puluhan koleksi buku resep tersebut, ada beberapa yang dipraktekkan sering sampai akhirnya bisa menghasilkan uang lho.  Hebat ya. 

Ternyata memang belajar membaca ngga akan rugi👏.

LASAGNA

Dengan bangga memamerkan foto dua hasil karya yang sering dibeli orang: carrot cake dan lasagna.

Wortel memang agak kurang populer di masakan Indonesia untuk dibuat hidangan manis, namun ternyata setelah diolah bersama dengan tepung, mentega, telur, gula coklat, kismis dan ditambah pugasan keju krim, maka rasanya jadi luar biasa.  Enak.
Sementara, menurut saya yang membuat satu lasagna berbeda dengan lasagna lain adalah bahan isiannya.  Tiap orang mempunya resep andalan, tapi saya sudah sangat senang dengan resep Italia yang sederhana dan dimulai dari awal.

Jadi, jangan malas membaca ya karena dengan membaca kamu bisa melakukan banyak hal yang ngga terbayangkan sebelumnya.

Dengan bangga, saya bisa berkata lantang: Saya bisa masak! I can cook!

Salam keju!




Comments

Popular posts from this blog

Booking Hotel di Traveloka Bikin Aku Melihat Dunia Lagi

Perjalanan sepuluh hari pulang ke Sumatera di Juni 2022 lalu meninggalkan banyak makna.  Rasa yang makin mengena yang pada perjalanan-perjalanan sebelumnya sejak usia muda malah mudah dilupa.  Mungkin usia.  Seorang teman baik pernah membagi perasaannya tentang nostalgia: "rasanya, setelah semakin tua aku makin ingin dekat dengan keluarga.  Bercengkrama, bertukar sapa walau hanya bisa mendengar suara tanpa harus bertatap muka."  Kalimat tersebut begitu menghanyutkan.  Sehingga, ketika pada akhirnya perjalanan di bulan Juni lalu berakhir, rasa dan nostalgia itu masih terus bergelayut.  Perjalanan yang dulu di masa muda terasa lama, sekarang meninggalkan rindu yang membabi buta.  Ingin kembali kesana.  Dan, kali depan aku harus pergi bersama dia.  Teman hidupku.  Berbagi rasa dan nostalgia.  Berdua.  Bersama.  Sinar matahari yang hangat menyambut kami di bandar udara Silangit, Siborong-borong.  Perjalanan menyusuri...

Sembilan Tahun

The secret of a happy marriage remains a secret - Henny Youngman  7 Agustus 2010 - 7 Agustus 2019:  Love is kind.  Love is patient.   3285 hari.  Iya, tiga ribu dua ratus delapan puluh lima hari sudah kami lewati.  Kalau cinta itu tidak baik dan sabar, tentu cerita akan bisa berbeda ketika tulisan ini dibuat. Rahasianya apa?  Mau banget berbagi rahasia, tapi seperti quote di atas: rahasia dari sebuah pernikahan yang bahagia akan tetap menjadi rahasia.  Sebenarnya bukan rahasia juga, karena akan senang juga kalau bisa berbagi dengan keluarga, teman dan kenalan yang sedang mencari kebahagiaan dalam satu hubungan.  Coba deh lihat  celotehan saya di bawah, rasanya sih ngga ada rahasia.  Hehehe.. Ketika kira-kira sepuluh tahun lalu saya hendak memulai perjalanan ini, tentu banyak bertanya, membaca, dan melihat beberapa kiat untuk memastikan bahwa keputusan besar yang akan saya ambil adalah benar dan akan menjadi benar di kem...

PARENTING 911

Jaman kuliah di fakultas Komunikasi Massa dulu belajar kalau mau tulisannya dibaca, maka buatlah judul yang menggelitik; provokatif tanpa harus jadi provokator. Saya dan suami diberkati dengan banyak hal selama hampir delapan tahun usia pernikahan kami, namun tampaknya Tuhan masih belum memberikan kami anak.  Tapi, sejak 5 tahun terakhir, kehidupan di rumah kami beberapa kali bersinar karena ada anak adik sepupu saya yang sejak bayi sudah mengenal kami dengan baik karena selama kurang lebih satu tahun, saya dan suami pernah tinggal di rumah Mama ketika rumah kami sedang dibangun.  Jadilah, si pengasuh mendapuk kami menjadi Papi dan Mami, sampai sekarang, sampai lahirlah anak kedua adik sepupu saya. Namanya Bianca.  Well, ini adalah nama pendek dari rangkaian namanya yang cantik.  Ternyata, nama ini terus dipakai walau tidak tertulis resmi di semua dokumennya.  Bianca sekarang sudah lima tahun, kelas TK A, sebentar di bulan Desember dia akan genap enam tahun....