Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2009

The Great Ocean Road

IT'S OFFICIAL!!! "Jadi, selain city, Williamstown, Dandenoong, elo mau kemana lagi Nor selama di Melbourne?" tanya Imam ketika rencana pergi semakin dekat dan sedang menyusun rencana. Jawabnya adalah: "terserah elo mau bawa gue kemana, Mam, tapi...kita harus pergi ke Great Ocean Road ya, pleaseeeeee......." Seperti para Melbournian pada umumnya, untuk mencapai Great Ocean Road yang ternyata jaaaaauuuhhh banget, selalu berpatokan pada: perkiraan cuaca. Jadilah di Selasa 18 Agustus, kami berkendara menuju the great ocean road dengan tujuan utama: Twelve Apostles. Perjalanan dimulai selekas sarapan di rumah, setelah malam sebelumnya sudah buat makanan yang akan dibuka sepanjang jalan menuju Port Campbell, tempat dimana Twelve Apostles berada atau lebih terkenal dengan The Great Ocean Road. "Nor, sepanjang great ocean road itu banyak kota kecil yang caaaanntttiiikkk banget, makanya kita bawa makanan, jadi bisa barbeque di taman, bisa ngopi di taman. And malam...

A Birthday Festivity - Part 3

J ulia, Lina, Me and Imel at Bunga Rampai (left to right) "we are all travellers in wilderness of this world, and the best that we find in our travels is an honest friend" Robert Louis Stevenson After traveled places and met people, l bumped at these 3 gorgeous ladies that I'm honored to call them my dearest friends, my mirrors and my judges. With them my life is complete, colorful and mezmerising. And with them, I deliver the real me and the true me, no pretentions. So with all the mix and match schedules of these busy ladies, I close my birthday festivity with them at Bunga Rampai restaurant on Friday, 4 September. Lina made the reservation, and the birthday girl got the right to choose the place to eat and got treated! Niiiiiceeee....So, the idea is Bunga Rampai an Indonesian heritage restaurant. In this special page, I'd like them to write something for me on my birthday. So, enjoy their writings. I didn't do anything on them, I keep the originality of the w...

A Birthday Festivity - Part 2

Tiara, Felix, Mb. Rani, Chantika and Krishnu at Peppenero Happy birthday babyyyyyyyyyy ....yaayyyyy....it's my birthday! It's August 30th. Selekas handphone nyala, serbuan sms yang terpending sejak semalam langsung berebut minta kapling and minta perhatian untuk dibaca! Merenung sebentar, berdoa, mandi karena mau kejar misa pagi jam 06.30, keluar kamar...and jeng..jeng...jeng...jeng...kasih pipi kanan kiri ke semua orang rumah yang sudah mulai sibuk dengan aktivitas. Mama sedang masak sarapan untuk keluarga abang yang akan kembali pulang ke BSD karena mereka ada acara pagi itu. Deo sudah bangun dan lagi nonton walau masih bau acem....tapi tetap lucu and menggemaskan. Jam 06.00 masuk telpon I dari orang paling penting di kelasnya. My uncle; and he called from Manado. "Selamat ulang tahun, sayang!" kemudian dilanjutkan dengan kalimat paling ganas hari ini: "sudah misa, belum?" iiiiiyaaaaaa.....ini mau jalan mi...

A Birthday Festivity - Part 1

"berapa kali?!" "ratusan!" Masih ingat percakapan yang dilakukan 2 gadis cilik ketika mengkampanyekan satu merek wafer di televisi? Tentu kalau wafer itu benar berjumlah ratusan lapis, makannya pasti akan lama dan bungkusnya pasti guedhe pisan! Tentu itu adalah bahasa marketing, bahasa jargon yang terus tetap diingat dan menjadi identitas wafer tersebut. Kok jadi ngomongin wafer ya, ngga penting banget deh! Lihat judul di atas? Yep, it's my birthday festivity. Jangan marah kalau menemukan 2 tulisan tentang ulang tahun. 1 tulisan buatan sendiri, 1 lagi adalah kompilasi dari teman-teman sejawat (dalam artian: jalan2 bareng, makan bareng, ke gereja bareng, untuk ngga bareng2 suka laki-laki yang sama). Naaaahhh...ingat cerita wafer di atas? Jadi kalau ditanya orang, berapa kali ngerayain ulang tahun, Nor? Maka jawabannya adalah: ratusan...(walaupun mendekati angka 10 juga ngga!) 29 Agustus 2009 - Lunch time Hari Sabtu. Siang ini punya janji makan siang dengan salah...

Ngopi yuuuuukkk....

it's long black at Wupperton "Nora, what would you like to have: long black, latte , cappuccino or hot chocolate?" Pertanyaan itu sering datang dari David, seorang teman baik di Melbourne ketika saya menghabiskan hampir 2 minggu waktu saya di sekitar negara bagian Victoria. I always consider myself as a black coffee person. Tapi...ketika sampai di satu suasana yg sangat mendukung: tempat duduk di luar dan menghadap ke jalan, musim dingin, jajaran toko kecil unik dan lalu lalang orang yang menikmati satu pagi di hari Minggu yang sendu...keluarlah kalimat ini dengan gaya manis menggoda: "hot chocolate, please. Thank you David!" Maka, jadilah hari itu minum satu mug besar minuman coklat dengan aroma jeruk yang hangat yang enaknya ngga terlukiskan. I'm not a fan of milk. Jadi, sedapat mungkin menjauh dari milk. Ngga suka susu, tapi udah anggap es krim jadi agama kedua and coklat ngedempet ama es krim. Ngga konsisten sih, tapi cuma ama susu kok ngga konsistenny...