Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2009

Socializing in SoHo

"my socialite friends ^_^" DITRAKTIR vs MENTRAKTIR "So...mau pilih ditraktir atau nraktir gue?" Itu adalah kalimat yang terlontar dari Imel, one of my close friends, seminggu lalu. Seminggu sebelum dia merayakan ulang tahunnya yang ke....ehem ehem tahun. Imel, biasanya, lebih senang ditraktir di satu resto/cafe/tempat baru dibanding kami mentraktir dia dan dia mendapat kado dari kami. Setelah berembuque (bukan kata baru lho...) sekitar beberapa hari, akhirnya kami sampai pada kata sepakat: "mentraktir Imel". Pilihan ini relatif memudahkan kedua belah pihak: yang ditraktir dan yang mentraktir. Karena yg ulang tahun akan makan tanpa bayar, sementara yang lain tidak harus bersusah payah mencari kado, yang relatif akan lebih sulit dan makan waktu, untuk diberikan pada hari "H". Pertanyaan berikut adalah: dimana?! Lalu...muncullah sederet nama resto baru yg belum pernah kami masuki. Sampai pada akhirnya tersebut satu nama: SoHo alias Social House. So...

GOLPUT? Yukk...marrrreee....!!!!

CALEG KATRO! “Bapak matikan handphone itu sekarang! Saya bilang matikan!!!” Seketika sebagian besar kepala di baris belakang pesawat Garuda Jakarta-Padang berlomba-lomba menemukan asal suara. Drama itu terjadi antara seorang bapak yang jika melihat dari gaya berpakaian adalah seorang calon legislatif, entah dari Partai Telpon Melulu, atau dari Partai Hidup Handphone atau sejenis itu dengan pramugra Garuda yang sudah separuh baya. Kampungan! Itu yang langsung mampir dan bercokol di benak saya saat itu. Kalau ini pesawat dia pribadi sih boleh-boleh aja membahayakan dirinya sendiri, nah...ini udah naik pesawat komersial, duduk di kelas ekonomi, gaya kok ya kayak di bajaj!!! Kalau boleh pinjam istilah di acara Tukul Arwana: KATRO! Lebih kampungan atau lebih katro lagi adalah orang-orang yang duduk di samping beliau yang melihat dengan jelas peristiwa tersebut namun tidak berani menegur bapak itu. Badan memang gede, nyali gede tapi perhatian terhadap orang lain, nol BESAR!!! GolPut? Jan...

KURSI PANAS

“Fenomena apa ini Nor, gereja penuh pas Paskah aja dan mereka sudah datang 2 jam sebelum misa dimulai. Mungkin lebih enak misa di stasi yang lebih kecil, jadi lebih bermakna misa Paskahnya...” Itu hasih percakapan melalui layar handphone alias sms antara saya yang sedang berada di salah satu stasi kecil di tengah perkebunan Kelapa Sawit di daerah Riau dengan teman kantor yang sedang berdesak-desakan untuk masuk ke salah satu gereja mewah dan pasti wangi di daerah Meruya. Kebayang betapa menyebalkan untuk ke gereja aja harus siap kurang lebih 2 jam sebelum misa dimulai, terutama jika NaPas alias Natal dan Paskah, eh...pas sampai di gereja, ternyata gereja sudah penuh. Bukan penuh dengan orang, tapi penuh dengan buku yang diletakkan di kursi kosong karena orangnya belum datang, tapi dia titip kursi ke teman atau keluarga yang datang lebih dahulu. Lucu sekali! Dan memang jadi bikin panas itu kursi! Fenomena kursi panas ternyata bukan hanya terjadi di kancah politik negeri ini yang memang...